• Integer vitae nulla!

    INILAH NEGERIKU!

    Dimana Kami menginjakan kemerdekaan dengan penuh darah dan cucuran air mata rakyat

  • Wisata Indonesia!

    OBJEK WISATA INDONESIA !

    Di atas terdapat gambar-gambar objek wisata dan kekayaan Indonesia. Dapat kita lihat terdapat candi-candi, bagaimana pesona di sebuah gunung, dan berbagai tempat lainnya...

  • Budaya Indonesia!

    RAGAM BUDAYA INDONESIA !

    Di atas merupakan kekayaan dari bangsa Indonesia, yaitu adanya alat musik khas daerah, tarian-tarian, kain batik, dan lain-lain...

  • Pancasila!

    PEDOMAN BANGSA INDONESIA !

    Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia, oleh karenanya merupakan landasan idiil bagi sistem pemerintahan dan landasan etis-moral bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pages

Daftar Isi

Mengenal Bangsa Indonesia

On Senin, 18 Oktober 2010 0 komentar»

Setelah Perang Dunia II usai tahun 1945, Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet berlomba menjadi pemimpin dunia. Jika Blok Barat ingin mengembangkan kapitalisme-liberalisme dengan senjatanya demokrasi, maka Blok Timur ingin menguasai dunia dengan paham komunisme-sosialisme. Sementara itu bekas bangsa-bangsa terjajah di Asia-Afrika bangkit dan ingin membentuk Blok Ke-3, The New Emerging Forces. Blok Ke-3 atau Non-Blok ini ingin mengubah kehidupan manusia di dunia dengan tatanan baru, yang lebih adil dan merata demi terwujudnya dunia yang aman, damai, adil, dan sejahtera.

Dalam menuju cita-cita Tatanan Dunia Baru, Non-Blok lebih dekat ke Blok Timur, karena Blok Timur anti kapitalisme-liberalisme. Bangkitnya non-blok membuat Blok Barat menghadapi dua musuh. Maka Non-Blok yang masih lemah dihancurkan lebih dulu sebelum merajalela. Salah satu peranan Non-Blok yang paling potensial adalah Indonesia. Negeri ini dihancurkan terlebih dulu, tahun 1965, setelah itu Indonesia memasuki alam kapitalisme-liberalisme.

Sejak saat itu karakter dan moral bangsa Indonesia pelan-pelan berubah. Kapitalisme-liberalisme pelan-pelan mengikis karakter dan perilaku bangsa Indonesia. Jiwa dan semangat Pancasila pelan-pelan dibuat luntur, kemudian semangat dagang yang efisien, kreatif, dan kompetitif dipompakan di jiwa raga bangsa Indonesia.

Jiwa dan semangat merebut kemerdekaan yang dulu dimiliki bangsa ini punah secara pelan tapi pasti, berubah kearah opportunik, berebut hasil kemerdekaan. Melewati tahun 1970 karakter dan moral yang populis dan sosialis berubah kearah karakter materialistis-individualistis. Perubahan sistem politik-ekonomi yang kapitalis-liberalis terus merambah ke berbagai jiwa birokrasi pemerintahan dan dunia usaha. Singkat kata, investasi melahirkan regulasi. Regulasi melahirkan privatisasi. Maka lahir privatisasi, efisiensi, peningakatan produksi, bermuara ke pertumbuhan ekonomi. Tetapi bersamaan dengan itu lahir pula penyakit birokrasi dan korupsi. Maka tahun-tahun selanjutnya korupsi dan demoralisasi merajalela dan membudaya. Akibatnya bisa kita lihat sekarang ini.

Maka bangkitlah people power dan berteriak: Hentikan karakter dan moral bangsa yang rusak! Mereka lalu mengusulkan diadakan Revolusi Sosial, Revolusi Birokrasi, Revolusi Karakter dan Moral Bangsa Indonesia, Pertobatan Nasional, dsb. Sebab sistem politik dan demokrasi, dengan segala perangkatnya, tidak berdaya membereskan permasalahan bangsa. Apalagi sebagian karakter dan moral pemimpinnya tak terpuji!

MAJULAH NEGERIKU, MAJULAH BANGSAKU, MAJULAH NEGARAKU ....

0 komentar:

Posting Komentar