• Integer vitae nulla!

    INILAH NEGERIKU!

    Dimana Kami menginjakan kemerdekaan dengan penuh darah dan cucuran air mata rakyat

  • Wisata Indonesia!

    OBJEK WISATA INDONESIA !

    Di atas terdapat gambar-gambar objek wisata dan kekayaan Indonesia. Dapat kita lihat terdapat candi-candi, bagaimana pesona di sebuah gunung, dan berbagai tempat lainnya...

  • Budaya Indonesia!

    RAGAM BUDAYA INDONESIA !

    Di atas merupakan kekayaan dari bangsa Indonesia, yaitu adanya alat musik khas daerah, tarian-tarian, kain batik, dan lain-lain...

  • Pancasila!

    PEDOMAN BANGSA INDONESIA !

    Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia, oleh karenanya merupakan landasan idiil bagi sistem pemerintahan dan landasan etis-moral bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pages

Daftar Isi

Godaan Setan

On Sabtu, 15 Januari 2011 0 komentar»

Teman-teman semua, sekarang sepertinya perubahan ke era dulu sangat jelas dan seperti kembali ke zaman jahiliah lagi. Begitu bebasnya aurat wanita yang dibuka dengan tanpa rasa malunya, perlakuan lelaki yang berubah menjadi wanita ataupun sebaliknya.

Mungkin kita harus berpikir dan menguatkan iman kita kepada-Nya, bagaimana ini bisa terjadi walaupun kita setiap hari selalu solat ataupun mengaji tapi, perlakuan kita seakan-akan tidak sesuai dengan agama yang kita yakini.

Mungkin slide dibawah ini bisa menjadi renungan kita untuk kembali dan mulai membenah diri kita untuk berperilaku sesuai dengan ajaran agama kita yaitu agama ISLAM.

DOWNLOAD HERE!!! (Menggunakan Power point 2007)
READ MORE - Godaan Setan

Hargailah Dia

On Jumat, 22 Oktober 2010 0 komentar»

Waktu terus berjalan, dan tak dapat kita putar lagi. Lihatlah masa depan, jangan lihat latar belakang. Orang yang sukses adalah orang yang memikirkan masa depan, bukan masa ke belakang. Jadi, hargailah waktu anda.







Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang tinggal kelas
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan
Agar tahu pentingnya waktu SEHARI, tanyakan pada ahli ekonom dunia
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang baru ketinggalan pesawat terbang
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang habis terhindar dari kecelakaan
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada atlet lari peraih medali perak di Olimpiade

Hargailah setiap waktu yang sudah diberikan Yang Maha Kuasa. Ingatlah bahwa waktu tidaklah menunggu siapa-siapa. Seperti yang dikatakan oleh Caleb Charles Colton,"Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati."

Mulailah dari hal-hal kecil untuk menuju perubahan yang besar. Kerjakanlah tugas sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada kita, bagi para pelajar tentu menuntut ilmu sangatlah penting untuk kemajuan bangsa ini. Bagi para pekerja di bank, bekerjalah dengan hati yang ikhlas dan ingat bahwa setiap perbuatan yang kita kerjakan selalu di lihat yang Diatas. Dan bagi para pegawai pemerintahan, ingat bahwa tugas Anda adalah melayani masyarakat Indonesia. Kerjakan dengan niat karena Allah, karena tugas pemimpin, pasti akan ditanyakan di hari akhir.
READ MORE - Hargailah Dia

Bangkitlah Hatiku !

On 0 komentar»

Awalilah hari kita  dengan niat memberi. Mulailah dengan sesuatu yang tak terlalu berharga di mata anda.Mulailah dengan uang receh. Kumpulkan beberapa uang receh yang mungkin tercecer di sana-sini hanya untuk satu tujuan : memberi. Tak penting apa itu anda sedang di dalam bus kota yang panas, lalu datang pengamen yang bernyanyi memekakkan telinga. Atau anda berada di dalam mobil ber-AC yang sejuk, lalu sepasang tangan anak kecil mengetuk kaca mobil anda dan meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda mengenai kemalasan, kemiskinan, atau yang lainnya. Tak perlu banyak berpikir, berikan satu dua keping uang receh yang anda kumpulkan tadi.

Mungkin timbul rasa malas atau enggan memberi. Buanglah jauh-jauh hal itu. Bukankah semua orang tidak ada yang memurukan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda sedang berlatih memberi. Rasakan saja, kini ada sesuatu yang mengalir dalam diri anda melalui tangan anda. Itu yang dinamakan kasih sayang.


Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri anda sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau emas yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
READ MORE - Bangkitlah Hatiku !

Aku ?

On 0 komentar»


ku tawarkan senyum tipis pada sesosok tubuh
namun senyum ku itu tak menular pada nya
sebulir embun dari mata yang kecil itu tergelincir
jatuh ke pipi yang lembut bagai kapas
siapa yang bisa menghapus kesedihannya
aku?
tak akan…
sekali pun datang taman seindah lembayung ke padanya
tak akan sebahagia di dalam naungan tangan bunda
naungan yang sudah tak terlihat lagi
semu sekali
READ MORE - Aku ?

sang Pencerah

On 0 komentar»

Ku ratapi hidup negri ini
Renta, tua..
Besi karat menjadi penghias
Limbah menjadi anggota hidup
Tinggi bangunan mencakar langit sudut atasku
Membuat langitku berdarah kelabu.

Namun cahaya mengintip
Cahaya kecil nan terang
Berikan ku jalan menuju langit
Tuk menutup luka
Abu-abu kan ku ubah menjadi biru
Gelap kan tertutup oleh terang
Ratapan, kan ku ubah menjadi harapan
Harapan indah di masa depan
READ MORE - sang Pencerah

Bangkitlah Semangat 45

On Senin, 18 Oktober 2010 0 komentar»

Sudah sepatutnya perubahan harus dilakukan untuk bangsa ini jika ingin maju dan berkiprah di dunia internasional. Kita bisa lihat bagaimana akhlak dan moral bangsa ini, tawuran dan aksi-aksi perusakan sudah tidak asing lagi terdengar dimana-mana. Saya sebagai generasi muda sangat prihatin sekali melihat pelajar-pelajar yang masih duduk di bangku SMP saling tawuran dan merusak sarana dan prasarana negara.

Bagaimana bisa maju jikalau masih banyak para pemuda yang kerjaannya hanya main-main, merusak, “nongkrong-nongkrong” atau apalah semacamnya. Banyak diantara kita yang sering mengatakan “maju dong Indonesia, jangan ketinggalan sama negara lain!, masa kalah sama negara-negara lain”

Mungkin banyak yang melontarkan kata-kata seperti itu, tetapi mereka tidak sadar bahwa untuk mencapai itu semua ya harus dimulai dari diri sendiri dulu. Jika kita terus menuntut bangsa ini, tetapi dari diri kita sendiri tidak ada kemauan, ya itu sama saja nihil. Seperti peribahasa mengatakan, tong kosong nyaring bunyinya.

Kita bisa lihat faktanya bahwa pelajar SD saja sudah banyak yang merokok, sungguh memprihatinkan sekali. Apakah mereka sebagai orang tuanya tidak bisa mengontrol anaknya, sampai-sampai hal seperti itu bisa terjadi?

Nah, ternyata itu juga merupakan faktor penentu mengapa bangsa kita semakin terperosok. Orang tua zaman sekarang kebanyakan terlalu membebaskan anak-anaknya untuk melakukan sesuatu, sampai-sampai bocak SD saja sudah banyak yang merokok. Seharusnya mereka tahu bahwa lingkungan penentu yang pertama terciptanya karakter anak adalah lingkungan keluarga. Maka, sudah sepatutnya sebagai orang tua mendidik dan mengajarkan anaknya dengan baik, dan bukan hanya itu mereka harus lebih diajarkan agama lebih dalam karena melalui ajaran agama sendiri banyak mengajarkan tentang cara berperilaku yang baik dan benar.

Selain itu, apakah faktor penentu kemajuan bangsa hanya melalui itu saja? Tidak, faktor penentu lainnya terletak pada pemimpin bangsa kita sendiri. Jika ingin bangsa ini maju, benahilah dari dasarnya terlebih dahulu yaitu dari faktor diri sendiri, kemudian benahi juga karakter, moral, atau akhlak pemimpin bangsa ini. Selama ini akhlak para pemimpin kita semakin lama semakin merosot, walaupun tidak semua.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu pengamat Mochtar Lubis (alm), mantan wartawan Koran Indonesia Raya bahwa ternyata ciri-ciri orang Indonesia ada 7. Ceramah Mochtar Lubis tersebut melahirkan kontroversi. Timbul pro kontra. Soalnya ciri-ciri orang Indonesia lebih banyak jeleknya ketimbang baiknya. Sebagai bahan studi, ceramah Mochtar mempunyai nilai tersendiri. Makalah ceramahnya kemudian dibukukan. Hingga kini buku karyanya dijadikan rujukan oleh sejumlah ahli sosiologi. Namun banyak pula pakar sosiologi yang tak setuju dengan pengamatan Mochtar Lubis tersebut.

Pada tanggal 6 April 1977 beliau pernah berceramah di Taman Islamil Marzuki Jakarta yang berjudul Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggungan Jawab. Intisari ceramahnya mengupas tentang ciri-ciri orang Indonesia. Ciri-ciri orang Indonesia menurut Mochtar Lubis yaitu:
1.Hipokrit, senang berpura-pura, lain di muka lain di belakang, suka menyembunyikan yang dikehendaki, karena takut mendapat ganjaran yang merugikan dirinya.

2.Segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusan dan pikirannya. Atau sering mengalihkan tanggungjawab tentang sesuatu kesalahan dan kegagalan kepada orang lain.

3.Berjiwa feodalis, senang memperhamba pihak yang lemah, senang dipuji, serta takut dan tidak suka dikritik.

4.Percaya pada takhyul dan senang mengkeramatkan sesuatu.
5.Berjiwa artistik dan sangat dekat dengan alam.

6.Mempunyai watak yang lemah serta kurang kuat mempertahankan keyakinannya sekalipun keyakinannya itu benar. Suka meniru.

7.Kurang sabar, cepat cemburu dan dengki.

Tentu saja, dari ke-7 ciri orang Indonesia itu ada benarnya, tetapi tidak semua orang Indonesia memiliki ciri-ciri semacam itu. Kalau toh ada, tidak semua 7 ciri tersebut dimiliki oleh semua orang Indonesia. Atau sebagian orang memiliki sebagian dari ke-7 ciri tersebut. Yang jelas, jika semua orang Indonesia memiliki ke-7 ciri-ciri tersebut, Kebangkitan Nasional 1908 tidak mungkin ada, Sumpah Pemuda 1928 tidak mungkin ada, dan Revolusi Indonesia 1945 tidak mungkin ada.

Yang jelas, saat ini orang Indonesia banyak yang nyeleweng dari jatidirinya, dari cara hidupnya, dari filsafat hidupnya, yaitu Pancasila. Yang jelas, kehancuran negara dan bangsa ini akibat kesalahan para pemimpin kita terdahulu, yang membiarkan Indonesia tidak mampu mandiri. Tidak bisa menjadi tuan di negeri sendiri.
READ MORE - Bangkitlah Semangat 45